Friday, February 22, 2013




Sebuah literature review mengungkapkan bahwa peningkatan level  dari kepuasan dan  pemenuhan pasien diterima ketika pasien dengan tegas lebih berpartisipasi dalam observasi klinis. Hal ini konsisten dgn sudut pandang yg berpusat pada pasien yg mana menyemangati ide, keinginan dan ekspektasi yg merupakan ekspresi dari pasien tsb. Prinsip yg sama dapat di tambahkan ketika berhadapan dgn keluarga.
Berhadapan dgn keluarga benar2 lebih sulit daripada berhadapan dgn pasien secara individual karena lebih banyak banyak orng untuk didengarkan dan dihadapi.prinsip dasarnya adalah menjadi pihak yg netral untuk memberikan tiap anggota keluarga, kesempatan bicara dan didengarkan. Pertanyaan2 penting harus diberikan langsung untuk setiap anggota keluarga yg hadir agar pemikiran dan perasaan mereka dapat dicerminkan kembali sebelum memberikan pertanyaan selanjutnya. Oleh karena itu, pendirian / sudut pandang dari dokter-konselor dalam model konseling keluarga dideskripsikan ada tidaknya perubahan yg berkelanjutan dari fasilitator yg secara langsung menjadi pendengar tidak langsung dlm model rogerian. Pendirian alternatif ini berlanjut seluruhnya pada semua fase dlm meeting.
Mempertimbangkan waktu adalah sgt penting dlm keluarga yg sibuk, tujuan kami adalah mengikuti struktur teknik model CATHARSIS-EDUCATION-ACTION yg mana tetap konsisten kepada pendekatan edukasi-psiko. Cara sistematik ini mencoba berhadapan dgn isu2 medis dan bagaimana hal ini dpt dirasakan oleh keluarga dan pasien, dan memberi semangat pada keluarga untuk secara terbuka mendiskusikan penyakitnya dan bagaimana cara mereka meresponnya.
    A.    Mendiskusikan masalah klinis
Meliputi :
1.      Alasan untuk konsultasi.
2.      Sejarah medis.
3.      Mengira2 kondisi kesehatan oleh pemeriksaan dokternya bila memadai.
Kehadiran anggota keluarga dapat disediakan sbg sumber untuk memeriksa sejarah medis.

   B.    Mendefinisikan Masalah Klinis ( Catharsis ).
Meliputi :
1.      Memeriksa pemahaman kesehatan pasien dan keluarganya.
2.      Mengenali ECM/kesalapahaman kritis secara emosional.

Contoh pertanyaan langsung untuk keluarga dan pasien:
a.      Bagaimana anda menyebut keadaan sakit yg diderita?
b.      Bagaimana anda memahami apa yang menyebabkan keadaan sakit yg diderita?
c.       Menurut anda apa penyebab keadaan sakit yg diderita?
3.      Memeriksa/mencerminkan perasaan.
Sangatlah penting untuk menunjukkan empati trutama dlm masa ini dan mencerminkan perasaan daripada ditunjukkan atau dikatakan secara verbal oleh pasien.

Pertanyaan sederhana:
Pasien:
a.      Apa dampak penyakit bagi anda?
b.      Apa yang anda tidak bisa lakukan lagi yang sebenarnya anda ingin lakukan?
c.       Bagaimana perasaan anda atas penyakit yg anda derita?
d.      Bagaimana keluarga anda bereaksi kepada anda akibat keadaan sakit anda?
e.      Bagaimana perasaan anda terhadap reaksi mereka?
Anggota keluarga:
a.      Bagaimana keadaan sakitnya ( pasien ) berdampak ke anda?
b.      Bagaimana perasaan anda terhadap keadaan sakitnya ( pasien )?
Pasien dan anggota keluarga:
a.      Menurut anda apa yang akan terjadi terhadap penyakitnya di masa yg akan datang?
b.      Apa yang paling anda takutkan tentang penyakitnya?
Apa kejadian paling buruk yang mungkin terjadi?

      C.      Mengoreksi kesalahpahaman ( Edukasi )
Meliputi:
1.      Definisi :
Menekankan kronisitas bila masalah memerlukan pemenuhan ( untuk diselesaikan ) seumur hidup.
2.      Etiologi :
Menekankan predisposisi genetic VS transmisi infeksi menular dan vice versa.
3.      Tanda dan gejala :
Menekankan komplikasi untuk meningkatkan ketegangan bila trjadi persepsi realitas yg minim.
4.      Treatment :
Mungkin hanya menyebutkan dan membuat pasien percaya bahwa ada pengobatan dalam rangka meredakan perasaan cemas bila ada persepsi dari masalah tsb yg dilebih2kan dari kenyataan yg ada.

    D.     Menyebutkan Masalah dari Pasien ( treatment/aksi )
Hal ini meliputi :
1.      Membagi penemuan/apa yg telah ditemukan kepada pasien dan keluarganya.
2.      Melibatkan pasien dan keluarganya dalam rencana manajemen menuju hal yg lbh pantas.
3.      Mendiskusikan pengobatan selanjutnya untuk mengkoreksi kesalahpahaman yg ada.

Contoh pertanyaan:
Keduanya:
a.      Apakah tipe dari pengobatan yg anda rasa membantu?
b.      Apakah ada hasil yg penting yg anda harapkan dari pengobatan ini?
Pasien:
a.      Apa yang membuat penyembuhan sulit untuk anda?
b.      Apa yang anda inginkan yang dapat dilakukan dokter untuk anda?

   E.      Letak sasaran.
Hal ini meliputi:
1.      Merangkum hasil diskusi.
2.      Menjelaskan secara lengkap kebutuhan bersama.

Contoh pertanyaan:
Pasien:
Apa yang anda inginkan untuk dilakukan oleh keluarga anda?
Keluarga:
Apa yang anda inginkan untuk dilakukan oleh pasien untuk anda?

3.      Membuat janji untuk saling bertemu sesuai kebutuhan.
Akankah setiap dari kalian akan saling melakukan pemenuhan satu sama lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan yg ada?
4.      Mengatur rencana pengobatan termasuk tugas dari pasien dan anggota keluarga dlm hubungan untuk mengatur perjanjian yg berhubungan dgn konteks sblmnya.

    f.       Penutupan dan follow up.
Hal ini meliputi:
1.      bertanya untuk pertanyaan yg jelas atau bertanya untuk pembelajaran yg penting.
2.      Lakukan pengecekan perasaan.
3.      Aturlah tanggal dan waktu yg spesifik untuk follow up.

Kesimpulan.
Penyokong filosofis dari dari kebiasaan sebuah keluarga memerlukan dokter keluarga untuk memiliki pendekatan orientasi keluarga terhadap keperdulian kesehatan. Terdapat level yg berbeda dari keterlibatan dokter dengan keluarga. Level 1 sampai 4 mengharuskan menghadirkan pertemuan keluarga dan penggunaan skill aktif mendengar. Intervensi konseling keluarga yg spesifik dapat digunakan selama pertemuan yg dinamakan psiko-edukasi keluarga dan dpt diselesaikan selama minimal ada 2 kehadiran dari anggota keluarga. Terdapat langkah2 tertentu: CATHARSIS ( persepsi dan feeling ), EDUKASI (mengoreksi dari ECM ), dan aksi ( menyelesaikan perjanjian yg berhubungan dengan keluargan dan pengobatan pasien juga keterlibatan pasien di dalamnya ).skill mendengar aktif dapat diaplikasikan seluruhnya pada semua fase dari model yg ada untuk mengoreksi kesalahpahaman dan untuk menyediakan dukungan emosional untuk seluruh anggota keluarga tanpa merubah kenetralan diri. ( tau kan maksudnya?:D)

Maaf kalimatnya banyak yg di ganti, high bgt lah ini penggunaan englishnya, salut sama yg bikin English version dari materi ini :D
Skali lg maaf klo banyak salah, harap di cek kembali ya
Sukses pre testnya, amien.
-ajengtiti-

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube