Sebuah literature review mengungkapkan bahwa
peningkatan level dari kepuasan dan pemenuhan pasien diterima ketika pasien
dengan tegas lebih berpartisipasi dalam observasi klinis. Hal ini konsisten dgn
sudut pandang yg berpusat pada pasien yg mana menyemangati ide, keinginan dan
ekspektasi yg merupakan ekspresi dari pasien tsb. Prinsip yg sama dapat di
tambahkan ketika berhadapan dgn keluarga.
Berhadapan dgn
keluarga benar2 lebih sulit daripada berhadapan dgn pasien secara individual
karena lebih banyak banyak orng untuk didengarkan dan dihadapi.prinsip dasarnya
adalah menjadi pihak yg netral untuk memberikan tiap anggota keluarga,
kesempatan bicara dan didengarkan. Pertanyaan2 penting harus diberikan langsung
untuk setiap anggota keluarga yg hadir agar pemikiran dan perasaan mereka dapat
dicerminkan kembali sebelum memberikan pertanyaan selanjutnya. Oleh karena itu,
pendirian / sudut pandang dari dokter-konselor dalam model konseling keluarga
dideskripsikan ada tidaknya perubahan yg berkelanjutan dari fasilitator yg
secara langsung menjadi pendengar tidak langsung dlm model rogerian. Pendirian
alternatif ini berlanjut seluruhnya pada semua fase dlm meeting.
Mempertimbangkan
waktu adalah sgt penting dlm keluarga yg sibuk, tujuan kami adalah mengikuti
struktur teknik model CATHARSIS-EDUCATION-ACTION yg mana tetap konsisten kepada
pendekatan edukasi-psiko. Cara sistematik ini mencoba berhadapan dgn isu2 medis
dan bagaimana hal ini dpt dirasakan oleh keluarga dan pasien, dan memberi
semangat pada keluarga untuk secara terbuka mendiskusikan penyakitnya dan
bagaimana cara mereka meresponnya.
A. Mendiskusikan masalah klinis
Meliputi
:
1.
Alasan untuk konsultasi.
2.
Sejarah medis.
3.
Mengira2 kondisi kesehatan oleh pemeriksaan dokternya bila
memadai.
Kehadiran anggota keluarga dapat disediakan sbg sumber untuk
memeriksa sejarah medis.
B. Mendefinisikan Masalah Klinis ( Catharsis ).
Meliputi
:
1.
Memeriksa pemahaman kesehatan pasien dan keluarganya.
2.
Mengenali ECM/kesalapahaman
kritis secara emosional.
Contoh pertanyaan langsung
untuk keluarga dan pasien:
a.
Bagaimana anda menyebut keadaan sakit yg diderita?
b.
Bagaimana anda memahami apa yang menyebabkan keadaan sakit yg
diderita?
c.
Menurut anda apa penyebab keadaan sakit yg diderita?
3.
Memeriksa/mencerminkan perasaan.
Sangatlah penting untuk menunjukkan empati trutama dlm masa
ini dan mencerminkan perasaan daripada ditunjukkan atau dikatakan secara verbal
oleh pasien.
Pertanyaan sederhana:
Pasien:
a.
Apa dampak penyakit bagi anda?
b.
Apa yang anda tidak bisa lakukan lagi yang sebenarnya anda
ingin lakukan?
c.
Bagaimana perasaan anda atas penyakit yg anda derita?
d.
Bagaimana keluarga anda bereaksi kepada anda akibat keadaan
sakit anda?
e.
Bagaimana perasaan anda terhadap reaksi mereka?
Anggota
keluarga:
a.
Bagaimana keadaan sakitnya ( pasien ) berdampak ke anda?
b.
Bagaimana perasaan anda terhadap keadaan sakitnya ( pasien )?
Pasien dan
anggota keluarga:
a.
Menurut anda apa yang akan terjadi terhadap penyakitnya di
masa yg akan datang?
b.
Apa yang paling anda takutkan tentang penyakitnya?
Apa kejadian
paling buruk yang mungkin terjadi?
C. Mengoreksi kesalahpahaman ( Edukasi )
Meliputi:
1.
Definisi :
Menekankan
kronisitas bila masalah memerlukan pemenuhan ( untuk diselesaikan ) seumur
hidup.
2.
Etiologi :
Menekankan
predisposisi genetic VS transmisi infeksi menular dan vice versa.
3.
Tanda dan gejala :
Menekankan
komplikasi untuk meningkatkan ketegangan bila trjadi persepsi realitas yg
minim.
4.
Treatment :
Mungkin
hanya menyebutkan dan membuat pasien percaya bahwa ada pengobatan dalam rangka
meredakan perasaan cemas bila ada persepsi dari masalah tsb yg dilebih2kan dari
kenyataan yg ada.
D. Menyebutkan Masalah dari Pasien ( treatment/aksi
)
Hal ini meliputi :
1. Membagi
penemuan/apa yg telah ditemukan kepada pasien dan keluarganya.
2. Melibatkan
pasien dan keluarganya dalam rencana manajemen menuju hal yg lbh pantas.
3. Mendiskusikan
pengobatan selanjutnya untuk mengkoreksi kesalahpahaman yg ada.
Contoh pertanyaan:
Keduanya:
a. Apakah tipe
dari pengobatan yg anda rasa membantu?
b. Apakah ada
hasil yg penting yg anda harapkan dari pengobatan ini?
Pasien:
a. Apa yang
membuat penyembuhan sulit untuk anda?
b. Apa yang anda
inginkan yang dapat dilakukan dokter untuk anda?
E.
Letak
sasaran.
Hal ini meliputi:
1. Merangkum
hasil diskusi.
2. Menjelaskan
secara lengkap kebutuhan bersama.
Contoh pertanyaan:
Pasien:
Apa yang anda inginkan untuk dilakukan oleh
keluarga anda?
Keluarga:
Apa yang anda inginkan untuk dilakukan oleh
pasien untuk anda?
3. Membuat janji
untuk saling bertemu sesuai kebutuhan.
Akankah
setiap dari kalian akan saling melakukan pemenuhan satu sama lainnya dalam
rangka memenuhi kebutuhan yg ada?
4. Mengatur
rencana pengobatan termasuk tugas dari pasien dan anggota keluarga dlm hubungan
untuk mengatur perjanjian yg berhubungan dgn konteks sblmnya.
f.
Penutupan dan
follow up.
Hal ini meliputi:
1. bertanya
untuk pertanyaan yg jelas atau bertanya untuk pembelajaran yg penting.
2. Lakukan
pengecekan perasaan.
3. Aturlah
tanggal dan waktu yg spesifik untuk follow up.
Kesimpulan.
Penyokong filosofis dari dari kebiasaan sebuah keluarga memerlukan
dokter keluarga untuk memiliki pendekatan orientasi keluarga terhadap
keperdulian kesehatan. Terdapat level yg berbeda dari keterlibatan dokter
dengan keluarga. Level 1 sampai 4 mengharuskan menghadirkan pertemuan keluarga
dan penggunaan skill aktif mendengar. Intervensi konseling keluarga yg spesifik
dapat digunakan selama pertemuan yg dinamakan psiko-edukasi keluarga dan dpt
diselesaikan selama minimal ada 2 kehadiran dari anggota keluarga. Terdapat
langkah2 tertentu: CATHARSIS ( persepsi dan feeling ), EDUKASI (mengoreksi dari
ECM ), dan aksi ( menyelesaikan perjanjian yg berhubungan dengan keluargan dan
pengobatan pasien juga keterlibatan pasien di dalamnya ).skill mendengar aktif
dapat diaplikasikan seluruhnya pada semua fase dari model yg ada untuk
mengoreksi kesalahpahaman dan untuk menyediakan dukungan emosional untuk
seluruh anggota keluarga tanpa merubah kenetralan diri. ( tau kan maksudnya?:D)
Maaf
kalimatnya banyak yg di ganti, high bgt lah ini penggunaan englishnya, salut
sama yg bikin English version dari materi ini :D
Skali lg maaf
klo banyak salah, harap di cek kembali ya
Sukses pre
testnya, amien.
-ajengtiti-
0 comments:
Post a Comment